Sabtu, 05 April 2014

Penjelajahan Jurnalistik di Markas Radar Surabaya


Surabaya merupakan kota besar yang hampir sama seperti kota-kota lainnya di Indonesia. Hiruk pikuk tanpa henti sudah menjadi hal yang biasa disini. Peristiwa demi peristiwa terjadi setiap saat membuat masyarakat sangat membutuhkan informasi yang ada di sekitarnya. Disamping masyarakat yang haus akan informasi, Radar Surabaya merupakan salah satu media yang memfasilitasi keinginan masyarakat tersebut.

Berdiri sejak 24 Februari 2001, Radar Surabaya merupakan media massa yang terbesar di Surabaya disamping Jawa Pos, sesepuh di bidang yang sama dengan penyebaran yang lebih luas tidak hanya di Surabaya saja. Pahit dan manis sudah dirasakan Radar Surabaya sampai berdirinya sekarang. Berita demi berita pun diterbitkan seiring berjalannya waktu.

Jumat lalu (4/4), saya berkesempatan untuk menjelajahi Markas Radar Surabaya, tempatnya orang-orang hebat yang melahirkan karya hebat pula, yaitu berita-berita yang kita baca setiap harinya. Bersama dengan rombongan Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut Fakultas Teknologi Informasi ITS, saya diberikan kesempatan untuk berkunjung kesini.

Disini kami disambut oleh Pak Fail dan Bu Ofi yang memegang peranan penting disini. Mereka menceritakan semua hal yang berkaitan dengan jurnalistik dan dihubungkan dengan pekerjaannya di Radar Surabaya ini. Mulai dari dasar-dasar jurnalistik, sampai hal-hal khusus bahkan unik di dunia jurnalistik pun mereka ceritakan. Saya sangat terkesan dengan cerita-cerita yang disampaikan mereka, terutama yang disampaikan oleh Pak Fail, salah satu sosok yang sudah lama berkecimpung dan sangat menikmati dunia jurnalistik. Beliau bisa dibilang gudangnya cerita dalam hal jurnalistik. Mulai dari berbagi pengalaman, berhadapan dengan narasumber yang tidak biasa, sampai pengalaman dirinya yang sering diancam banyak pihak. 

Namun karena latar belakang seorang jurnalis yang diantaranya adalah harus berani dan bertanggung jawab sudah sangat melekat di diri beliau, beliau tidak pernah lelah dalam memperjuangkan kebenaran dan keadilan dalam hal jurnalistik. Sudah banyak peristiwa yang beliau ceritakan ke masyarakat luas terutama peristiwa-peristiwa yang ada di Surabaya ini.

Kegigihan beliau dalam menceritakan kehidupan kejurnalistikannya membuat tidak sadar akan waktu yang sudah saatnya memisahkan kami semua dengan beliau. Suka dan duka yang beliau ceritakan kepada kami sangat membuat jiwa kami tersentuh seakan-akan terbawa oleh semangat kejurnalistikan beliau di masa lalu. Hal inilah yang membuat banyak dari kami lebih bersemangat dan lebih membulatkan tekad kami untuk memperdalam dunia jurnalistik. 

Sebelum kami beranjak dari tempat ini, kami diberikan kesempatan untuk "sedikit mengganggu" jurnalis-jurnalis yang sedang berkerja mengolah berita yang sudah mereka kantongi sebelumnya. Kehangatan dan kebersamaan antar sesama jurnalis merupakan nilai lebih yang bisa kami ambil dari kunjungan di Markas Radar Surabaya ini, di Gedung Graha Pena, Surabaya.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar